Kadang kala, kamu bisa melepasnya ketika hendak menengok keadaannya. Tersebut bisa menjadi waktu nun tepat untuk membentuk permufakatan dekat dengan binatang piaraan yang menggemaskan itu.
Izinkan lapisan bedding yang dapat menghangatkan tubuhnya. Tidak mengetuk kemungkinan, kamu menemukan budak hamster yang ditolak sang ibu. Jika sudah begitu, ia tidak bisa tumbuh besar karena tak mendapat asupan susu di empat minggu awal kehidupannya. Beda dengan hamster perempuan yang bukaan vulva dan anusnya cukup rapat. Kamu tak mau menerima risiko mereka berkembangbiak lagi tentunya.
Kalau anda masih “trauma” beserta gigitan, bisa menggunakan gelas plastik atau wadah kecil lainnya untuk mengambil si hamster. Selanjutnya tuang ke tangan Anda dan usahakan mengelusnya dengan lembut. Si hamster pasti akan panik sebentar dan berusaha kabur, bahkan mencoba menggigit.
Maka ketika aroma “si penyerang” datang lalu, maka dia akan kian agresif menyerang. Menggunakan busana tangan untuk memegang hamster justru menjadi bumerangh, & akan makin “menjauhkan” relasi pemilik dengan hamsternya. Sebab satu dan lain sesuatu, seekor hamster bisa sebagai sangat terotorial, protektif, serta agresif. Disini sang pencedok yang harus melakukan substansi untuk mengajari hamsternya jika “invasi” kita terhadap wilayahnya tidak akan melukai.
Seekor hamster yang menggigit pemiliknya, lantas sang pemilik tak degil lagi memegangnya, akan sebagai semakin agresif. Si hamster berpikir bahwa dia sudah berhasil mengusir “penjajah” serta penyerang.

Singkatnya, bagaimana menanamkan kepercayaan terhadap si hamster bahwa sang pemilik bukanlah ancaman. Pengetahuan pemiliknya soal kesejatian hamster menjadi faktor penting dengan nmembuat hamster bisa jadi agresif, atau sebaliknya daripada agresif menjadi sangat kasih.
Oleh sebab itu, sebaiknya perhatikan dan amati tanda-tanda fisik hamster Anda dan pertimbangkan situasi itu sebelum “bersosialisasi” beserta mereka. Meskipun, hamster nun jinak total, tetap bakal jinak meskopuns edang bunting dan menyusui. Perlakuan pemilik/mantan pemilik terhadap hamster saja akan mempengaruhi perkembangan kepribadian si hamster. Jika, contohnya, sang peternak membiasakan mengambil hamster dengan melempar / mencubit bagian punggung, maka si hamster akan menjadi agresif terhadap bau manusia.
Kedua, pemilik memberikan kertas tisu sebagai sarang-sarangan, namun setiap hari diganti dengan yang bersih. Ini membuat hamsternya stres karena baru saja selesai membangun sarang, tisunya diambil dan diganti lagi. Ini membuat hamster tersebut selalu merasa asing dengan lingkungannya, dan gemar stres dan tidak tenteram. Oleh sebab itu, kalau hamster Anda menggigit, usahakan untuk memegangnya dan “menjelaskan” padanya bahwa Anda bukan bermaksud jahat.
Usahakan tidak sampai terjatuh dan jangan beri ruang/kesempatan untuk menggigit, dengan cara mengambil dari tangan satu di tangan lainnya. Cara tersebut bisa langsung diterapkan di dalam hamster “galak” jika Dikau pede, tapi andai belum berani dan tidak serius, bisa ditempuh prosedur pelatihan seperti yang dijelaskan sebelumnya. Induk hamster, terutama betina, cenderung lebih protektif dan agresif saat hamil dan mengasuh anak-anaknya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama